Kamis, 29 Desember 2011

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.
Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.

Tentang Pertamina
PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT PERMINA. Pada tahun 1961 perusahaan ini berganti nama menjadi PN PERMINA dan setelah merger dengan PN PERTAMIN di tahun 1968 namanya berubah menjadi PN PERTAMINA. Dengan bergulirnya Undang Undang No. 8 Tahun 1971 sebutan perusahaan menjadi PERTAMINA. Sebutan ini tetap dipakai setelah PERTAMINA berubah status hukumnya menjadi PT PERTAMINA (PERSERO) pada tanggal 17 September 2003 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001 pada tanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

PT PERTAMINA (PERSERO) didirikan berdasarkan akta Notaris Lenny Janis Ishak, SH No. 20 tanggal 17 September 2003, dan disahkan oleh Menteri Hukum & HAM melalui Surat Keputusan No. C-24025 HT.01.01 pada tanggal 09 Oktober 2003. Pendirian Perusahaan ini dilakukan menurut ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero), dan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2001 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 dan peralihannya berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 "TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI NEGARA (PERTAMINA) MENJADI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)"

Sesuai akta pendiriannya, Maksud dari Perusahaan Perseroan adalah untuk menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi, baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi tersebut.

Adapun tujuan dari Perusahaan Perseroan adalah untuk:
  1. Mengusahakan keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan Perseroan secara efektif dan efisien.
  2. Memberikan kontribusi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
  1. Menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi beserta hasil olahan dan turunannya.
  2. Menyelenggarakan kegiatan usaha di bidang panas bumi yang ada pada saat pendiriannya, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang telah mencapai tahap akhir negosiasi dan berhasil menjadi milik Perseroan.
  3. Melaksanakan pengusahaan dan pemasaran Liquified Natural Gas (LNG) dan produk lain yang dihasilkan dari kilang LNG.
  4. Menyelenggarakan kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam nomor 1, 2, dan 3.

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang MIGAS baru, Pertamina tidak lagi menjadi satu-satunya perusahaan yang memonopoli industri MIGAS dimana kegiatan usaha minyak dan gas bumi diserahkan kepada mekanisme pasar.
Tata Nilai Pertamina
Clean (Bersih)
Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.

Competitive
(Kompetitif)
Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja

Confident (Percaya Diri)
Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa

Customer Focused (Fokus Pada Pelanggan) Beorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Commercial (Komersial) Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.

Capable (Berkemampuan) Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan.


Agenda Transformasi Pertamina
Perubahan Paradigma Manajemen dan Sumberdaya Manusia.
Transformasi Kegiatan Usaha di Sektor Hulu sebagai Penghasil Pendapatan Utama Perusahaan.
Transformasi Kegiatan Usaha di Sektor Hilir sebagai Ujung Tombak Perusahaan dalam Interaksi dengan Konsumen.
Transformasi Restrukturisasi Korporat: Keuangan, SDM, Hukum, IT, dan Administrasi Umum, termasuk Penanganan Asset.

Hasil yang diinginkan dari Transformasi Pertamina adalah:
Pertamina ke depan sebagai perusahaan panutan (role model) di Indonesia

Hasil - hasil yang dicapai, perbaikan berkesinambungan yang dilakukan sejak Juli - 31 Desember 2006 diantaranya:
Gelombang pertama dari 27 Breakthrough Projects (proyek-proyek terobosan) dalam 100 hari menghasilkan pendapatan tambahan kurang lebih USD 15 juta
Identifikasi potensi penurunan biaya sebesar Rp 2 trilyun dalam supply chain melalui peningkatan efisiensi distribusi BBM
5 SPBU telah mencapai standard “Pertamina Way”, sesuai dengan sertifikasi BVI (Biro Veritas Indonesia), dengan target dapat mengimplementasikan “Pertamina Way” di 100 SPBU di DKI dan sekitarnya pada bulan Maret 2007
Roll out jaminan kualitas dan kuantitas di SPBU. Program tersebut telah diimplementasikan di 5 SPBU percontohan dan nilai yang dihasilkan jika program tersebut selesai akan mencapai Rp. 800 milyar
Kerjasama dengan berbagai perusahaan minyak dan gas dunia; diantaranya telah membawa berbagai hasil, misalnya pembangunan lube oil plant di Dumai dengan SK Corp, joint-bidding di sektor hulu dengan Statoil, kerjasama di bidang aviasi dengan Shell.

Hasil dari Breakthrough Projects (Proyek-proyek terobosan) gelombang pertama yang sukses hingga saat ini antara lain:

1. Perolehan US$ 11 s/d. 11.5 juta dari Pengembangan pondok tengah:
First oil production dapat dilakukan 2 bulan lebih awal dari rencana awal berdasarkan POD yang telah disetujui oleh BP Migas.
Produksi rata-rata 1.500 BOPD sejak tanggal 9 Agustus 2006 dan 3.000 BOPD sejak 24 Oktober 2006.

2. Mengurangi depot kritis.

3. Perolehan US$ 2.5 s/d. 2.8 juta dari pengolahan LSWR ke RCC/FC:
Pengiriman dan pengolahan LSWR selama bulan Agustus sampai dengan Oktober 2006 rata-rata mencapai 209 MB per bulan (lebih dari target 200 MB perbulan).

4. Perolehan Rp. 3 s/d. 3.5 Milyar penghematan dari transportation loss control:
Target penurunan transportation loss dari 0.15 % menjadi 0.1% (20 kapal)
Mengapa bekerja di Pertamina?
  • BUMN penyumbang deviden terbesar di Indonesia yang menjadi penggerak perekonomian Indonesia
  • Berpengalaman lebih dari 50 tahun di industri migas dan panas bumi
  • Memiliki bisnis dari hulu sampai hilir yang terintegrasi, mulai dari Eksplorasi dan Produksi, Pengolahan, Distribusi dan Pemasaran dari produk-produknya
  • Berkomitmen untuk melaksanakan transformasi secara menyeluruh dengan aspirasi 6C (Clean,Confident, Competitive, Customer Focused, Commercial, Capable)
  • Program Transformasi memberikan kesempatan yang sangat luas untuk:
    • Mengembangkan ide, kreativitas dan inovasi
    • Berperan dalam berbagai proyek: Peningkatan kualitas operasional, membangun sistem baru hingga pengembangan bisnis
    • Meningkatkan kemampuan dan menggali kesempatan untuk mengembangkan diri melalui tugas-tugas menantang
  • Kesempatan meningkatkan kompetensi antara lain: melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, memperoleh pelatihan dan pembelajaran lainnya, baik di dalam maupun di luar negeri
  • Total remunerasi yang kompetitif: upah, tunjangan-tunjangan, fasilitas dan benefit lainnya
Anda adalah aset kami yang sangat berharga yang akan mengakselerasi pencapaian visi Pertamina untuk menjadi perusahaan migas nasional kelas dunia dan menjamin pertumbuhan dan kelangsungan bisnis kami di masa depan
Sumber Daya Manusia
Pengembangan SDM difokuskan kepada penciptaan pekerja yang profisien, profesional, berkomitmen, berdedikasi dan berorientasi bisnis.
Untuk mencapai hal tersebut di atas, Perusahaan telah menetapkan strategi korporat berikut untuk pengembangan SDM:
  • Mengimplementasikan pengembangan pekerja yang terorganisasi dan konsisten sehingga para pekerja memiliki kompetensi, ketrampilan, dedikasi, kinerja dan produktivitas yang tinggi.
  • Memberikan penghargaan dalam bentuk kesejahteraan dan remunerasi yang kompetitif serta memberikan perlindungan kepada pekerja sesuai dengan standar perusahaan migas di Indonesia dan peraturan yang berlaku.
  • Menciptakan dan mengembangkan hubungan industri yang aman untuk menciptakan suasana yang harmonis dan nyaman guna mendukung produktivitas yang tinggi
Strategi korporat ini menjadi dasar untuk pengimplementasian program pengembangan SDM.
Perusahaan memiliki keyakinan bahwa pengembangan SDM merupakan investasi jangka panjang sehingga Perusahaan memiliki komitmen terhadap program pengembangan yang sistematik dan berkelanjutan untuk mengantisipasi perubahan kebutuhan bisnis.

Perusahaan telah mengimplementasikan proses rekruitmen dan seleksi pekerja yang transparan guna memperoleh ahli dan lulusan Sarjana baru untuk regenerasi. Proses rekruitmen dan seleksi awal dilaksanakan melalui pihak ketiga yang independent seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Padjadjaran.

Melanjutkan kebijakan tahun 2001, Perusahaan telah mengembangkan sistem dan program manajemen karir berdasarkan kemampuan dan kinerja (merit system). Program dan sistem tersebut diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan transparansi dalam pengembangan karir pekerja Pertamina di masa mendatang.
Untuk menciptakan budaya perusahaan yang mendukung proses transformasi, Perusahaan telah melakukan program sosialisasi untuk Nilai-nilai unggulan yang dikenal dengan FIVE-M (Focus, Integrity, Visionary, Excellence and Mutual Respect).

Untuk pengukuran kinerja, Perusahaan menggunakan Ukuran Kerja Terpilih dan Indeks Produktivitas. Pengukuran ini meningkatkan pengembangan yang berkelanjutan untuk mempercepat pencapaian status sebagai perusahaan bertaraf internasional.

Pengembangan Karir

Kesempatan untuk berkembang di Pertamina sangat terbuka luas karena kami memiliki bisnis dari hulu sampai ke hilir, mulai dari Eksplorasi & Produksi, Pengolahan, Distribusi hingga Pemasaran produk-produknya, serta panas bumi. Sebagai investasi kami di masa depan, kami menyediakan dana yang sangat besar untuk menciptakan pekerja-pekerja berprestasi, menciptakan pemimpin-pemimpin masa depan yang tangguh, yang mampu membawa Pertamina menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang. Kami juga berkomitmen untuk memajukan riset dan pengembangan yang didukung oleh teknologi terkini.
Salah satu elemen vital dalam transformasi Pertamina adalah perubahan budaya. Kami berupaya secara terus menerus membangun budaya yang berorientasi kinerja. Kinerja anda akan berkontribusi terhadap program transformasi dan pencapaian target perusahaan. Kami memberikan kesempatan yang sama kepada semua pekerja untuk mengembangkan ide, kreativitas dan berinovasi. Kami memberikan kesempatan yang sangat luas bagi anda untuk mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan diri. Kami yakin Anda mampu menunjukkan kinerja terbaik.

Rekrutmen

Kami merekrut pekerja-pekerja handal dari:
  • Tenaga Fresh graduate - Program untuk fresh graduate terdiri dari Bimbingan Profesi Sarjana (BPS), Bimbingan Profesi Sarjana Teknik (BPST), Bimbingan Praktis Ahli (BPA), Bimbingan Praktis Ahli Teknik (BPAT), Bimbingan Keahlian Juru Teknik (BKJT). Program ini mencakup class room dan on-the-job training. Kami menyiapkan lingkungan yang kondusif untuk mengenal perusahaan, semua bisnis dan nilai-nilai kami
  • Tenaga berpengalaman - Untuk memenuhi kebutuhan kami akan keahlian dan pengalaman tertentu

Pengembangan Pekerja

Program pengembangan pekerja di Pertamina dimulai saat Anda bergabung bersama kami dan berlangsung terus menerus sepanjang karir Anda di perusahaan. Program pengembangan kami antara lain:
  • Kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi secara selektif di dalam/luar negeri, untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensi untuk membangun profesionalisme pekerja
  • Pelatihan, seminar, workshop di Pertamina Learning Centre maupun institusi-institusi ternama di dalam/luar negeri di bidang Manajerial, Spesialis, Teknis, Leadership dan Budaya
  • Sertifikasi profesional
  • Coaching & mentoring
  • People Review yang merupakan Sistem Manajemen Kinerja di Pertamina, untuk menilai kinerja dan sebagai dasar untuk program pengembangan pekerja
  • Jalur karir Manajerial dan Spesialis
  • Internal job posting, memberikan kesempatan untuk merubah karir di lingkungan Pertamina
  • Penugasan di anak perusahaan merupakan bagian dari pembinaan dan pengembangan pekerja yang dilakukan secara terencana.
       http// www.gunadarma.ac id
Dalam bahasa Indonesia “pemimpin” sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara.
Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang sama “pimpin”. Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda.Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang bukan “pemimpin”. Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan – khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan. (Kartini Kartono, 1994 : 181).
Pemimpin jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi “LEADER”, yang mempunyai tugas untuk me-LEAD anggota disekitarnya. Sedangkan makna LEAD adalah :
  • Loyality, seorang pemimpin harus mampu membagnkitkan loyalitas rekan kerjanya danmemberikan loyalitasnya dalam kebaikan.
  • Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan mewariskantacit knowledge pada rekan-rekannya.
  • Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada
  • Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan dalam setiap aktivitasnya.


 INILAH KISAH PERJALANAN STEVE JOBS

 Ia dibesarkan orangtua angkat. Masa kecilnya tidak bahagia dan ia sempat malas sekolah. Meski begitu, Steve Jobs berhasil mengatasi segala hambatan dan tantangan yang menghampirinya. Kini ia menjadi salah satu orang tersukses di industri TI dan perfilman sekaligus.
Steven Paul Jobs, atau yang lebih dikenal dengan nama Steve Jobs lahir 24 Februari 1955 di San Francisco, California. Namanya populer sebagai pendiri Apple Inc., perusahaan yang memproduksi Macintosh dan iPod. Walau begitu, perjalanan hidup dan karirnya tidaklah mulus. Di Apple ia pernah disingkirkan meski akhirnya ia kembali dan justru malah menyelamatkan perusahaan tersebut.
Steve Jobs dibesarkan oleh orang tua angkat yakni Justin dan Clara Jobs. Ketika kecil, ia mereasa sekolah merupakan kewajiban yang sangat membosankan. Untung di kelas empat Crittenden Middle School, gurunya, Imogene Hill, berhasil mengubah pandangan Steve. Ia membantu Steve dan membuatnya tertarik untuk serius belajar.
Setelah itu, kemampuan belajar Steve melesat. Bahkan sekolah memperbolehkannya meloncati kelas lima dan langsung masuk ke sekolah menengah.
Meski begitu, Crittenden Middle School bukan merupakan sekolah yang nyaman untuk Steve muda. Ia bersikeras kepada orangtuanya untuk memindahkannya ke sekolah lain. Kalau tidak, Steve mengancam untuk berhenti sekolah sama sekali.
Akhirnya luluhlah hati kedua orangtua angkat Steve. Mereka setuju. Tahun 1967, ketika Steve berumur 11 tahun ia masuk ke Cupertino Junior High School di Los Altos.
Kepindahan keluarga Steve Jobs ke Los Altos merupakan awal dari terjunnya Steve ke dunia elektronik. Di kota ini banyak engineer dan perusahaan-perusahaan elektronik yang baru berkembang.
Hal tersebut kemudian menyeret Steve Jobs untuk bersinggungan dengan elektronika. Sebentar saja, elektronika sudah menjadi hobi utamanya. Apalagi setelah ia masuk ke Homestead High tahun berikutnya.
Di Homestead High-lah pertamakali Steve secara resmi belajar elektronika. Di situ juga ia bertemu dengan Bill Fernandez, sesama penggemar elektronik. Bill kemudian memperkenalkan Steve kepada Woz, rekannya yang sangat jenius elektronika.
Woz yang usianya 5 tahun lebih tua dari Steve Jobs ini tidak lain adalah Steve Wozniak. Asal tahu saja, orang inilah yang memiliki peran penting dalam perjalanan karir Steve Jobs nantinya.
Di tahun 1972, Steve lulus dari SMA. Kedua orangtuanya bertanya pada Steve ke mana ia akan kuliah. Dengan hati mantap, Steve memilih Reed College di Portland, Oregon. Seketika itu, Justin dan Clara Jobs terhenyak. Mereka tahu sekolah tersebut adalah sekolah yang bagus. Tetapi Reed College jauh dari rumah dan salah satu sekolah termahal di seantero negeri.
Berhubung tidak mau sekolah di tempat lain, akhirnya kedua orangtua Steve mengizinkannya kuliah di situ. Meski itu berarti mereka harus menghabiskan seluruh tabungan untuk biaya kuliah.
Namun Steve hanya betah satu semester saja kuliah di sana. Alih-alih serius memperdalam fisika dan sastra Inggris yang merupakan jurusan yang ia pilih, ia malah mempelajari mistik dan kebudayaan Timur. Saat itu juga ia memutuskan untuk berhenti kuliah.
Tetapi Steve berbeda dengan anak lainnya yang berhenti kuliah karena tidak serius belajar. Ia tidak mau mengecewakan kedua orangtua angkatnya. Biarpun berhenti, Steve tidak meninggalkan Reed College. Ia tetap masuk ke kelas-kelas yang menurutnya menarik. Contohnya kelas kaligrafi.
Saat itu ia tidak punya uang. Untuk bisa tetap hidup, ia harus mencari pekerjaan. Pada tahun 1974, Steve mendapatkan pekerjaan pertamanya di Atari. Di sana ia hanya diperbolehkan bekerja di shift malam karena badannya bau dan penampilannya tidak terurus.
Steve tidak putus asa. Ia tetap bekerja keras dan menabung untuk mewujudkan cita-citanya. Pergi ke India untuk mencari pencerahan jiwa.
Suatu ketika ia bertemu dengan atasannya Al Alcorn. Steve meminta uang untuk melakukan perjalanan spiritual ke India. Atasannya menyetujui dengan syarat ia harus melakukan sebuah pekerjaan di Jerman. Steve setuju.
Selesai urusan di Jerman, bersama Dan Kottke, sahabatnya sejak di Reed College, Steve berangkat ke India. Tepatnya pada musim panas 1974. Sayangnya, dalam perjalananannya selama sebulan mencari pencerahan jiwa, ia kembali dengan perasaan kecewa. Pulang dari India, Steve kembali bekerja untuk Atari.
Pada saat bersamaan, Steve mendapati bahwa Woz telah berhasil mendesain sebuah komputer yang sangat ringkas. Steve melihat bahwa produk yang dibuat rekannya ini sangat berpotensi untuk dijual.
Dengan tekad bulat, pada 1 April 1976, Steve dan Woz mendirikan Apple Computer. Produk pertamanya Apple 1, buatan Steve Wozniak itu. Nama Apple sendiri digunakan karena Steve sangat doyan dengan buah tersebut.
Setahun berikutnya, Apple II diluncurkan dan sukses besar. Apple-pun menjadi perusahaan terpenting di dunia komputer saat itu. Berikutnya, dengan penuh semangat, Steve merancang proyek Lisa. Lisa adalah komputer yang memiliki graphical user interface (GUI), folder, fitur point and click, dan cut and paste. Lisa juga merupakan komputer pertama dengan mouse yang harganya terjangkau.
Tetapi karena perseteruan Steve dangan President Apple yakni Mike Scott, Steve dikeluarkan dari project Lisa dan ditunjuk menjadi Chairman of the Board. Dengan posisi ini Steve berhasil mengharumkan nama Apple di media nasional sesaat sebelum Apple go public pada 12 Desember 1980. Dan ketika Apple go public, saham Steve yang semula bernilai 7,5 juta dolar AS meningkat menjadi 217,5 juta dolar AS. Sontak Steve pun menjadi pemuda kaya raya.
Akan tetapi, ini bukanlah yang diinginkan. Steve ingin selalu terlibat langsung di setiap produk yang dikembangkan Apple. Ia kemudian membentuk tim R&D dan membangun komputer yang disebut Macintosh.
Awalnya, proyek yang dipelopori oleh Jef Raskin tersebut dimaksudkan untuk membuat komputer seharga 300 dolar yang mudah digunakan. Meski menyukai idenya, namun Steve bersikeras untuk membuat Macintosh menjadi versi ekonomis dari Lisa, termasuk seluruh fitur grafis terobosannya.
Ketika IBM meluncurkan PC pada tahun 1981, Apple mulai mendapatkan pesaing ketat. Meski saat itu PC IBM jauh tertinggal dibanding Apple II, namun demikian tetap saja mampu menggerogoti pasar Apple II. Apple lalu merespons dengan meluncurkan produk Apple III dan Lisa, tetapi keduanya gagal. Meskipun Lisa memiliki fasiltas GUI yang revolusioner, namun harganya yang 10 ribu dolar AS terlalu mahal.
Peluncuran Macintosh pada 24 Januari 1984 juga tidak banyak membantu Apple. Produk tersebut hanya diminati oleh kalangan kampus di Amerika Serikat. Ini membuat Steve dicopot dari seluruh posisinya di divisi Mac dan Lisa. Tidak betah dikucilkan dan diberi posisi yang tidak berhubungan dengan desain produk, Steve memilih mengundurkan diri dari Apple.
Menyadari potensi Macintosh yang cukup baik di kalangan kampus, ia membujuk lima orang rekannya untuk keluar dari Apple. Mereka mendirikan NeXT Computer Inc. Pada 12 Oktober 1988, produk pertama mereka yakni NeXT Cube diluncurkan. Sejumlah teknologi inovatif seperti magneto optical drive dan digital signal processor, dan port ethernet (untuk terhubung ke jaringan) sudah disediakan. Tetapi harganya sangat tinggi, yakni di atas 6000 dolar AS. Di atas kemampuan konsumen kampus yang hanya memiliki budget untuk komputer seharga 3000 dolar saja.
Penjualan NeXT Cube sangat lamban. Steve kemudian memperluas targetnya ke luar segmen pendidikan. Ia lalu meluncurkan NeXT Station pada tahun 1990. NeXT Station merupakan perbaikan yang signfikan dibanding Cube, tetapi karena harganya juga yang masih cukup mahal, 5000 dolar AS, produk inipun kurang diterima pasar. Setelah terus merugi, akhirnya NeXT meninggalkan divisi hardwarenya dan berkonsentrasi ke NeXTSTEP, sistem operasi yang berjalan di NeXT.
Pada tahun 1995, Apple Computer berada di titik terendah. Meski bisa terus bertahan dari penjualan Macintosh yang merupakan satu-satunya komputer dengan GUI pada saat itu, Apple mendapat persaingan ketat dari Microsoft.
Microsoft, perusahaan software yang awalnya membuat program untuk Mac telah berkembang menjadi perusahaan besar. Salah satunya karena mereka menjual sistem operasi MS-DOS untuk PC. Bahkan karena terinspirasi oleh Mac OS, Microsoft kemudian mengembangkan tampilan GUI untuk DOS, yakni Windows.
Di tahun 1995, ketika Microsoft memperkenalkan Windows 95, sistem operasi tersebut langsung disambut pasar dengan sangat baik. Akibatnya, pasar Apple terus tergerus dan hanya tinggal 5 persen saja.
CEO Apple saat itu, yakni Gil Amelio berjuang keras untuk dapat menyelamatkan perusahaan. Salah satu rencananya adalah meluncurkan sistem operasi yang mampu bersaing dengan Windows NT. Awalnya ia berniat membeli BeOS. Tetapi batal, akhirnya pada 20 Desember 1996, Apple memilih sistem operasi buatan NeXT Software Inc. dan membeli perusahaan tersebut. Ini merupakan awal kembalinya Steve Jobs ke Apple Computer Inc.
Dua kuartal berikutnya, Apple terus merugi. Gil Amelio pun digeser dan digantikan Steve Jobs, meski hanya sementara. Langkah pertama Steve adalah membersihkan Board of Directors. Termasuk beberapa orang yang sempat “menyingkirkannya”. Ini ia lakukan semata-mata demi menyelamatkan perusahaan.
Steve juga membatalkan sejumlah proyek dan memangkas anggaran semaksimal mungkin. Pada 6 Agustus 1997 bahkan ia mengambil langkah radikal. Ia bekerjasama dengan Bill Gates. Padahal saat itu Apple dan Microsoft merupakan musuh bebuyutan. Bill menanam investasi sebesar 150 juta dolar AS di Apple dan berjanji untuk terus merilis versi Office untuk Mac. Sebagai gantinya, Apple membuat Internet Explorer menjadi browser default di Mac.
Akhirnya, pada awal tahun 1998, Steve menggelar pengumuman. Setelah beberapa tahun dilanda kerugian, Apple berhasil meraih keuntungan. Selamatlah Apple dari jurang kebangkrutan. Steve pun menjadi pahlawan di perusahaan yang ia dirikan.
Pada 6 Mei tahun yang sama, Apple merilis iMac. Ternyata itu menjadi komputer all in one elegan yang sangat sukeses. Kepemimpinan Steve Jobs yang terbukti mampu membawa Apple menjadi jauh lebih baik membuatnya diangkat kembali menjadi CEO Apple permanen. Tepatnya pada 5 Januari 2000.
Sekitar setahun kemudian, Apple menghadirkan produk yang sangat fenomenal yakni meluncurkan sistem operasi Mac OS X 10.0 yang berbasis NeXTSTEP dan UNIX. Tanggal 23 Oktober tahun yang sama, Apple meluncurkan iPod. Di bawah Steve Jobs, Apple kini kembali berkibar dengan produk-produk mereka yang selalu memiliki desain yang elegan dan inovatif.

(Sumber: Vivanews.com)