Kamis, 06 Oktober 2011

TEORI MANAJEMEN

Sukses Bisnis ala Bob Sadino - Banyak tokoh wirausahawan di Indonesia ini, tetapi yang paling menarik perhatian adalah sosok Bob Sadino atau yang dikenal dengan sebutan Om Bob.  Lahir di Lampung 9 Maret 1933,  Bob Sadino memiliki kepribadian yang unik, keberanian, prinsip gila dan gayanya yang nyeleneh yang membuat dirinya merupakan salah satu pengusaha dan ikon entrepreneur tersohor di Indonesia.  Keberhasilannya di bidang agrobisnis dan agro industri dengan bendera Kemchicks Group sangat membekas.  Publik sendiri mengomentari Bob Sadino sebagai orang yang nyentrik, unik, nyeleneh, stylish, berkelas, provokatif dan kontroversial.  Tetapi satu kalimat yang mungkin paling mewakili semua pandangan tersebut, seperti yang Bob katakan yaitu ” Mereka bilang sayaa gila ” . Dalam artikel ini kami akan mencoba membahas Sukses bisnis ala Bob Sadino.
Kisah sukses Bob Sadino menjadi entrepreneur dan pemilik usaha Kemchicks (supermaket), perkebunan, dan peternakan ayam tentu mengundang perhatian banyak orang.  Apalagi dengan kebiasaan gilanya yang khas dan seolah telah menyatu dalam dirinya.  Kebiasaan gila Bob Sadino secara sederhana dapat kita kenal melalui dua dimensi yakni segi fisik dan ide atau pemikirannya dalam bisnis.
Dibalik sikap dan gaya bicaranya yang nyeleneh, sebenarnya terkandung suatu pemikiran hebat yang patut untuk direnungkan dan bisa menginspirasi para pebisnis pemula.  Dalam pemikirannya Bob Sadino percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan.  Jangan dikira bahwa Bob Sadino dengan mudah mendapatkan kesuksesan, sukses yang dia petik sekarang karena kerja keras dan dalam perjalannya tidak semulus yang dikira.  Baginya uang bukan nomor satu, yang paling penting adalah kemauan, komitmen, serta berani mencari dan menangkap peluang.
Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan.  Ia telah merasakan manis pahitnya perjuangan hingga akhirnya bisa terampil dan menguasai bidang bisnisnya.  Menurut Bob Sadino, banyak orang yang mulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih sehingga menjadi arogan karena memiliki ilmy yang melebihi orang lain.  Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan serta mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan sehingga Bob Sadino meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar.  Walaupun Bob putus kuliah pada bulan ketiga, Bob Sadino berpendapat kuliah hanya sekedar tahu, tetapi yang paling penting adalah ilmu jalanan atau pengalaman tindakan yang kita lakukan di dunia nyata.  Berikut ini kami akan memberikan sedikit informasi mengenai Sukses Bisnis ala Bob Sadino.

Perjalanan Bisnis Bob Sadino
Sukses Bisnis ala Bob Sadino, ini dimulai benar-benar dari nol karena ia bukan berasal dari keluarga wirausaha, tetapi ia berhasil mengembangkan bisnisnya sampai besar dan bertahan hingga lebih dari 40 tahun. Setelah lulus SMA tahun 1953, Bob Sadino langsung bekerja di Unilever, lalu sempat berhenti beberapa bulan karena mendaftar kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Namun ia hanya bertahan selama tiga bulan sebagai mahasiswa. Bob Sadino melanjutkan kerja lagi di Unilever.
Bob Sadino memang berasal dari keluarga yang berkecukupan. Sewaktu orang tuanya meninggal Bob mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya, karena saudara yang lainnya dianggap sudah hidup mapan. Bob menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya ia pergi ke Belanda menetapselama kurang lebih 9 tahun. Ketika  tinggal di Belanda Bob kemudian bertemu dengan pasangan hidupnya Soelami Soejoed.
Bob Sadino

Sukses Bisnis ala Bob Sadino

Bob Sadino membawa dua sedan Mercedes miliknya. Salah satunya di jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu kawasan Keman tampak sepi, masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil Bob yang satunya masih tetap disimpan. Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki. Ia sendiri yang menjadi sopirnya, Namun sayang, suatu ketika, ia mengalami kecelakan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Bob telah kehilangan sumber penghasilannya.
Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob kemudian bekerja menjadi kuli bangunan dengan upah harian sebesar 100 rupiah. Akhirnya Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Temannya tersebut menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya, Bob pun tertarik, Dari beternak itulah muncul inspirasi untuk berwirausaha.
Pada awalnya, ia menjual telur beberapa kilogram per hari bersama istrinya. Mulanya, mereka menjual telur itu awalnya dari pintu ke pintu. Dengan ketekunan dan kemampuan menjaga hubungan baik, telurnya makin laris. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing. Apalagi, mereka berdua fasih berbahasa Inggris dan tinggal dikawasan Kemang yang banya terdapat warga asing.  Tapi tidak jarang, pasangan tersebut dimaki pelanggan.
Bob sadar bahwa dia adalah pemberi service dan berkewajiban memberi pelayanan yang baik. Sejak saat itulah, dia mengalami titik balik dalam sikap hidupnya, dari seorang feodal menjadi servant, yang ia anggap sebagai modal kekuatan luar biasa yang pernah ia miliki. Dengan ketekunan dan kemampuannya menjaga hubungan baik itulah, telurnya semakin laris.
Seiring berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnis Bob semakin berkembang. Bob kemudian melanjutkan usahanya dengan berjualan daging ayam. Ia merupakan orang pertama yang menggunakan perladangan sayur sistem hidroponik di Indonesia. Catatan awal tahun 1985 menyebutkan rata-rata per bulan, perusahaan Bob menjual 40-50 ton daging segar, 60-70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar.
Itulah yang akhirnya menjadi cikal bakal supermarket Kemchik miliknya dan Sukses Bisnis ala Bob Sadino. Ia kemudian juga merambah agribisnis, khususnya holtikultura, mengelola kebun-kebun yang banyak berisi sayur mayur untuk dijuao pada orang asing seperti orang Jepang dan Eropa.

Sukses Bisnis ala Bob Sadino

Dalam menjalankan setiap usahanya, Bob selalu menyebut dirinya tak punya kunci sukses. Sebab, ia percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diimbangi kegagalan, peras keringat, dan bahkan jungkir balik. Menurutnya uang adalah adalah prioritas nomor sekian, yang paling penting adalah kemauan, komitmen tinggi, selalu bisa menciptakan kesempatan, serta berani mengambil peluang.
Bob menyebutkan bahwa kelemahan banyak orang adalah terlalu banyak berpikir untuk membuat rencana karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain, muncullah sifat arogan. Bob menganggap bahwa perusahaannya adalah keluarga Kem harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan sendiri-sendiri.
Bob membuktikan sendiri, ia hanya bermodal nekat tapi berlandaskan niat, keyakinan, kerja keras, pantang menyerah dan tanpa teori, bisa sukses seperti sekarang. Faktor terpenting lainnya dalam diri Bob adalah fokus dengan apa yang sedang dikerjakan. Menurutnya, dengan berfokus pada satu bidang akan membuat kita lebih memahami bidang tersebut.
Sukses Bisnis ala Bob Sadino itu bukan teori melainkan didapat dari perjuangan dan kerja keras, serta dilandasi  keyakinan kuat untuk fokus mewujudkan cita-cita. Bob Sadino adalah contoh nyata bahwa setiap orang bisa sukses mengejar mimpi dan lentera jiwanya, asal mau membayar harga dengan perjuangan tanpa henti.
Dari sekian banyak praktik bisnis Bob Sadino, setidaknya ada lima ciri yang mengidentifikasikan faktor keberhasilan bisnisnya, yaitu mengalir dalam berbisnis (kelenturan berpikir), hidup dalam risiko (memburu risiko dan mencari rugi), pawai berkomunikasi (perlakukanlah siapapun seperti pelanggan), service excellent (penuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, memberikan lebih boleh, tetapi memberikan kurang dari layanan adalah pantangan), dan peka terhadap segmentasi, selera, serta potensi pasar (melihat sisi lain yang tidak dilihat oleh orang kebanyakan).
Itulah perjalanan, kisah dan tips Sukses Bisnis ala Bob Sadino yang mungkin dapat menjadi inspirasi bagi kita semua bahwa kesuksesan dapat kita capai apabila kita terus menerus bekerja keras serta melakukan inovasi dan menjaga hubungan baik dengan orang lain.  Kesuksesan tercapai melalui jalan yang berliku dan panjang, karena dalam setiap perjalanannya adalah pembelajaran dan pengalaman bagi kita semua.
Tata Kelola Perusahaan

Dalam menjalankan kegiatan operasinya PT. Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) berinteraksi secara kelembagaan dengan pihak-pihak lain yang terkait (stakeholder), yang seringkali terjadi benturan kepentingan. Di sinilah manajemen mengupayakan perlunya keseimbangan perlakuan yang dimaksudkan agar perusahaan mampu mempertahankan eksistensinya dan bermanfaat bagi seluruh entitas masyarakat. Dalam konteks itulah, tata kelola perusahaan (corporate governance) dijalankan, karena ia mengatur aspek-aspek yang terkait dengan keseimbangan internal dan eksternal. Corporate governance merupakan proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis dan urusan kegiatan perusahaan. Tujuannya tentu saja untuk meningkatkan kemakmuran bisnis dan akuntabilitas perusahaan, agar dapat mewujudkan value bagi pemegang saham dalam jangka panjang dengn tetap mempertahankan kepentingan stakeholder lainnya.

Good corporate governance pada tataran PT. PDSI didefinisikan sebagai pola pikir, pola tindak, dan pola kerja di seluruh jajaran fungsi perusahaan, guna menciptakan system kerja yang efektif dan efisien, dalam pengelolaan sumber daya dan usaha serta meningkatkan tanggungjawab manajemen pada pemegang saham dan stakeholder lainnya.


Adapun tujuan penerapan GCG di PT. PDSI adalah dimaksudkan untuk :

1. Memaksimalkan value perusahaan dnegan cara meningkatkan penerapan prinsip-prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran dalam pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan

2. Terlaksananya pengelolaan perusahaan secara professional dan mandiri

3. Terciptanya pengambilan keputusan oleh seluruh organ perusahaan yang didasarkan pada nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku

4. Terlaksananya tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) terhadap stakeholder

5. Meningkatkan iklim investasi nasional yang kondusif, khususnya di bidang drilling

Adapun prinsip-prinsip GCG yang dijalankan PT. PDSI adalah :

1. Transparansi , Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan.

2. Kemandirian, Perusahaan dikelola secara professional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/ tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat

3. Akuntabilitas, Kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif dan efisien

4. Pertanggungjawaban, Kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat

5. Kewajaran, Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku

Dalam menjalankan kegiatan operasinya PT. Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) berinteraksi secara kelembagaan dengan pihak-pihak lain yang terkait (stakeholder), yang seringkali terjadi benturan kepentingan. Di sinilah manajemen mengupayakan perlunya keseimbangan perlakuan yang dimaksudkan agar perusahaan mampu mempertahankan eksistensinya dan bermanfaat bagi seluruh entitas masyarakat. Dalam konteks itulah, tata kelola perusahaan (corporate governance) dijalankan, karena ia mengatur aspek-aspek yang terkait dengan keseimbangan internal dan eksternal. Corporate governance merupakan proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis dan urusan kegiatan perusahaan. Tujuannya tentu saja untuk meningkatkan kemakmuran bisnis dan akuntabilitas perusahaan, agar dapat mewujudkan value bagi pemegang saham dalam jangka panjang dengn tetap mempertahankan kepentingan stakeholder lainnya.

Good corporate governance pada tataran PT. PDSI didefinisikan sebagai pola pikir, pola tindak, dan pola kerja di seluruh jajaran fungsi perusahaan, guna menciptakan system kerja yang efektif dan efisien, dalam pengelolaan sumber daya dan usaha serta meningkatkan tanggungjawab manajemen pada pemegang saham dan stakeholder lainnya.


sumber http://armylookfashion.com/2011/08/06/sukses-bisnis-ala-bob-sadino