Kamis, 29 Desember 2011

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.
Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.

Tentang Pertamina
PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT PERMINA. Pada tahun 1961 perusahaan ini berganti nama menjadi PN PERMINA dan setelah merger dengan PN PERTAMIN di tahun 1968 namanya berubah menjadi PN PERTAMINA. Dengan bergulirnya Undang Undang No. 8 Tahun 1971 sebutan perusahaan menjadi PERTAMINA. Sebutan ini tetap dipakai setelah PERTAMINA berubah status hukumnya menjadi PT PERTAMINA (PERSERO) pada tanggal 17 September 2003 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001 pada tanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

PT PERTAMINA (PERSERO) didirikan berdasarkan akta Notaris Lenny Janis Ishak, SH No. 20 tanggal 17 September 2003, dan disahkan oleh Menteri Hukum & HAM melalui Surat Keputusan No. C-24025 HT.01.01 pada tanggal 09 Oktober 2003. Pendirian Perusahaan ini dilakukan menurut ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero), dan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2001 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 dan peralihannya berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 "TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI NEGARA (PERTAMINA) MENJADI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)"

Sesuai akta pendiriannya, Maksud dari Perusahaan Perseroan adalah untuk menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi, baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi tersebut.

Adapun tujuan dari Perusahaan Perseroan adalah untuk:
  1. Mengusahakan keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan Perseroan secara efektif dan efisien.
  2. Memberikan kontribusi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
  1. Menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi beserta hasil olahan dan turunannya.
  2. Menyelenggarakan kegiatan usaha di bidang panas bumi yang ada pada saat pendiriannya, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang telah mencapai tahap akhir negosiasi dan berhasil menjadi milik Perseroan.
  3. Melaksanakan pengusahaan dan pemasaran Liquified Natural Gas (LNG) dan produk lain yang dihasilkan dari kilang LNG.
  4. Menyelenggarakan kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam nomor 1, 2, dan 3.

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang MIGAS baru, Pertamina tidak lagi menjadi satu-satunya perusahaan yang memonopoli industri MIGAS dimana kegiatan usaha minyak dan gas bumi diserahkan kepada mekanisme pasar.
Tata Nilai Pertamina
Clean (Bersih)
Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.

Competitive
(Kompetitif)
Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja

Confident (Percaya Diri)
Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa

Customer Focused (Fokus Pada Pelanggan) Beorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Commercial (Komersial) Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.

Capable (Berkemampuan) Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan.


Agenda Transformasi Pertamina
Perubahan Paradigma Manajemen dan Sumberdaya Manusia.
Transformasi Kegiatan Usaha di Sektor Hulu sebagai Penghasil Pendapatan Utama Perusahaan.
Transformasi Kegiatan Usaha di Sektor Hilir sebagai Ujung Tombak Perusahaan dalam Interaksi dengan Konsumen.
Transformasi Restrukturisasi Korporat: Keuangan, SDM, Hukum, IT, dan Administrasi Umum, termasuk Penanganan Asset.

Hasil yang diinginkan dari Transformasi Pertamina adalah:
Pertamina ke depan sebagai perusahaan panutan (role model) di Indonesia

Hasil - hasil yang dicapai, perbaikan berkesinambungan yang dilakukan sejak Juli - 31 Desember 2006 diantaranya:
Gelombang pertama dari 27 Breakthrough Projects (proyek-proyek terobosan) dalam 100 hari menghasilkan pendapatan tambahan kurang lebih USD 15 juta
Identifikasi potensi penurunan biaya sebesar Rp 2 trilyun dalam supply chain melalui peningkatan efisiensi distribusi BBM
5 SPBU telah mencapai standard “Pertamina Way”, sesuai dengan sertifikasi BVI (Biro Veritas Indonesia), dengan target dapat mengimplementasikan “Pertamina Way” di 100 SPBU di DKI dan sekitarnya pada bulan Maret 2007
Roll out jaminan kualitas dan kuantitas di SPBU. Program tersebut telah diimplementasikan di 5 SPBU percontohan dan nilai yang dihasilkan jika program tersebut selesai akan mencapai Rp. 800 milyar
Kerjasama dengan berbagai perusahaan minyak dan gas dunia; diantaranya telah membawa berbagai hasil, misalnya pembangunan lube oil plant di Dumai dengan SK Corp, joint-bidding di sektor hulu dengan Statoil, kerjasama di bidang aviasi dengan Shell.

Hasil dari Breakthrough Projects (Proyek-proyek terobosan) gelombang pertama yang sukses hingga saat ini antara lain:

1. Perolehan US$ 11 s/d. 11.5 juta dari Pengembangan pondok tengah:
First oil production dapat dilakukan 2 bulan lebih awal dari rencana awal berdasarkan POD yang telah disetujui oleh BP Migas.
Produksi rata-rata 1.500 BOPD sejak tanggal 9 Agustus 2006 dan 3.000 BOPD sejak 24 Oktober 2006.

2. Mengurangi depot kritis.

3. Perolehan US$ 2.5 s/d. 2.8 juta dari pengolahan LSWR ke RCC/FC:
Pengiriman dan pengolahan LSWR selama bulan Agustus sampai dengan Oktober 2006 rata-rata mencapai 209 MB per bulan (lebih dari target 200 MB perbulan).

4. Perolehan Rp. 3 s/d. 3.5 Milyar penghematan dari transportation loss control:
Target penurunan transportation loss dari 0.15 % menjadi 0.1% (20 kapal)
Mengapa bekerja di Pertamina?
  • BUMN penyumbang deviden terbesar di Indonesia yang menjadi penggerak perekonomian Indonesia
  • Berpengalaman lebih dari 50 tahun di industri migas dan panas bumi
  • Memiliki bisnis dari hulu sampai hilir yang terintegrasi, mulai dari Eksplorasi dan Produksi, Pengolahan, Distribusi dan Pemasaran dari produk-produknya
  • Berkomitmen untuk melaksanakan transformasi secara menyeluruh dengan aspirasi 6C (Clean,Confident, Competitive, Customer Focused, Commercial, Capable)
  • Program Transformasi memberikan kesempatan yang sangat luas untuk:
    • Mengembangkan ide, kreativitas dan inovasi
    • Berperan dalam berbagai proyek: Peningkatan kualitas operasional, membangun sistem baru hingga pengembangan bisnis
    • Meningkatkan kemampuan dan menggali kesempatan untuk mengembangkan diri melalui tugas-tugas menantang
  • Kesempatan meningkatkan kompetensi antara lain: melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, memperoleh pelatihan dan pembelajaran lainnya, baik di dalam maupun di luar negeri
  • Total remunerasi yang kompetitif: upah, tunjangan-tunjangan, fasilitas dan benefit lainnya
Anda adalah aset kami yang sangat berharga yang akan mengakselerasi pencapaian visi Pertamina untuk menjadi perusahaan migas nasional kelas dunia dan menjamin pertumbuhan dan kelangsungan bisnis kami di masa depan
Sumber Daya Manusia
Pengembangan SDM difokuskan kepada penciptaan pekerja yang profisien, profesional, berkomitmen, berdedikasi dan berorientasi bisnis.
Untuk mencapai hal tersebut di atas, Perusahaan telah menetapkan strategi korporat berikut untuk pengembangan SDM:
  • Mengimplementasikan pengembangan pekerja yang terorganisasi dan konsisten sehingga para pekerja memiliki kompetensi, ketrampilan, dedikasi, kinerja dan produktivitas yang tinggi.
  • Memberikan penghargaan dalam bentuk kesejahteraan dan remunerasi yang kompetitif serta memberikan perlindungan kepada pekerja sesuai dengan standar perusahaan migas di Indonesia dan peraturan yang berlaku.
  • Menciptakan dan mengembangkan hubungan industri yang aman untuk menciptakan suasana yang harmonis dan nyaman guna mendukung produktivitas yang tinggi
Strategi korporat ini menjadi dasar untuk pengimplementasian program pengembangan SDM.
Perusahaan memiliki keyakinan bahwa pengembangan SDM merupakan investasi jangka panjang sehingga Perusahaan memiliki komitmen terhadap program pengembangan yang sistematik dan berkelanjutan untuk mengantisipasi perubahan kebutuhan bisnis.

Perusahaan telah mengimplementasikan proses rekruitmen dan seleksi pekerja yang transparan guna memperoleh ahli dan lulusan Sarjana baru untuk regenerasi. Proses rekruitmen dan seleksi awal dilaksanakan melalui pihak ketiga yang independent seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Padjadjaran.

Melanjutkan kebijakan tahun 2001, Perusahaan telah mengembangkan sistem dan program manajemen karir berdasarkan kemampuan dan kinerja (merit system). Program dan sistem tersebut diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan transparansi dalam pengembangan karir pekerja Pertamina di masa mendatang.
Untuk menciptakan budaya perusahaan yang mendukung proses transformasi, Perusahaan telah melakukan program sosialisasi untuk Nilai-nilai unggulan yang dikenal dengan FIVE-M (Focus, Integrity, Visionary, Excellence and Mutual Respect).

Untuk pengukuran kinerja, Perusahaan menggunakan Ukuran Kerja Terpilih dan Indeks Produktivitas. Pengukuran ini meningkatkan pengembangan yang berkelanjutan untuk mempercepat pencapaian status sebagai perusahaan bertaraf internasional.

Pengembangan Karir

Kesempatan untuk berkembang di Pertamina sangat terbuka luas karena kami memiliki bisnis dari hulu sampai ke hilir, mulai dari Eksplorasi & Produksi, Pengolahan, Distribusi hingga Pemasaran produk-produknya, serta panas bumi. Sebagai investasi kami di masa depan, kami menyediakan dana yang sangat besar untuk menciptakan pekerja-pekerja berprestasi, menciptakan pemimpin-pemimpin masa depan yang tangguh, yang mampu membawa Pertamina menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang. Kami juga berkomitmen untuk memajukan riset dan pengembangan yang didukung oleh teknologi terkini.
Salah satu elemen vital dalam transformasi Pertamina adalah perubahan budaya. Kami berupaya secara terus menerus membangun budaya yang berorientasi kinerja. Kinerja anda akan berkontribusi terhadap program transformasi dan pencapaian target perusahaan. Kami memberikan kesempatan yang sama kepada semua pekerja untuk mengembangkan ide, kreativitas dan berinovasi. Kami memberikan kesempatan yang sangat luas bagi anda untuk mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan diri. Kami yakin Anda mampu menunjukkan kinerja terbaik.

Rekrutmen

Kami merekrut pekerja-pekerja handal dari:
  • Tenaga Fresh graduate - Program untuk fresh graduate terdiri dari Bimbingan Profesi Sarjana (BPS), Bimbingan Profesi Sarjana Teknik (BPST), Bimbingan Praktis Ahli (BPA), Bimbingan Praktis Ahli Teknik (BPAT), Bimbingan Keahlian Juru Teknik (BKJT). Program ini mencakup class room dan on-the-job training. Kami menyiapkan lingkungan yang kondusif untuk mengenal perusahaan, semua bisnis dan nilai-nilai kami
  • Tenaga berpengalaman - Untuk memenuhi kebutuhan kami akan keahlian dan pengalaman tertentu

Pengembangan Pekerja

Program pengembangan pekerja di Pertamina dimulai saat Anda bergabung bersama kami dan berlangsung terus menerus sepanjang karir Anda di perusahaan. Program pengembangan kami antara lain:
  • Kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi secara selektif di dalam/luar negeri, untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensi untuk membangun profesionalisme pekerja
  • Pelatihan, seminar, workshop di Pertamina Learning Centre maupun institusi-institusi ternama di dalam/luar negeri di bidang Manajerial, Spesialis, Teknis, Leadership dan Budaya
  • Sertifikasi profesional
  • Coaching & mentoring
  • People Review yang merupakan Sistem Manajemen Kinerja di Pertamina, untuk menilai kinerja dan sebagai dasar untuk program pengembangan pekerja
  • Jalur karir Manajerial dan Spesialis
  • Internal job posting, memberikan kesempatan untuk merubah karir di lingkungan Pertamina
  • Penugasan di anak perusahaan merupakan bagian dari pembinaan dan pengembangan pekerja yang dilakukan secara terencana.
       http// www.gunadarma.ac id
Dalam bahasa Indonesia “pemimpin” sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara.
Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang sama “pimpin”. Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda.Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang bukan “pemimpin”. Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan – khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan. (Kartini Kartono, 1994 : 181).
Pemimpin jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi “LEADER”, yang mempunyai tugas untuk me-LEAD anggota disekitarnya. Sedangkan makna LEAD adalah :
  • Loyality, seorang pemimpin harus mampu membagnkitkan loyalitas rekan kerjanya danmemberikan loyalitasnya dalam kebaikan.
  • Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan mewariskantacit knowledge pada rekan-rekannya.
  • Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada
  • Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan dalam setiap aktivitasnya.


 INILAH KISAH PERJALANAN STEVE JOBS

 Ia dibesarkan orangtua angkat. Masa kecilnya tidak bahagia dan ia sempat malas sekolah. Meski begitu, Steve Jobs berhasil mengatasi segala hambatan dan tantangan yang menghampirinya. Kini ia menjadi salah satu orang tersukses di industri TI dan perfilman sekaligus.
Steven Paul Jobs, atau yang lebih dikenal dengan nama Steve Jobs lahir 24 Februari 1955 di San Francisco, California. Namanya populer sebagai pendiri Apple Inc., perusahaan yang memproduksi Macintosh dan iPod. Walau begitu, perjalanan hidup dan karirnya tidaklah mulus. Di Apple ia pernah disingkirkan meski akhirnya ia kembali dan justru malah menyelamatkan perusahaan tersebut.
Steve Jobs dibesarkan oleh orang tua angkat yakni Justin dan Clara Jobs. Ketika kecil, ia mereasa sekolah merupakan kewajiban yang sangat membosankan. Untung di kelas empat Crittenden Middle School, gurunya, Imogene Hill, berhasil mengubah pandangan Steve. Ia membantu Steve dan membuatnya tertarik untuk serius belajar.
Setelah itu, kemampuan belajar Steve melesat. Bahkan sekolah memperbolehkannya meloncati kelas lima dan langsung masuk ke sekolah menengah.
Meski begitu, Crittenden Middle School bukan merupakan sekolah yang nyaman untuk Steve muda. Ia bersikeras kepada orangtuanya untuk memindahkannya ke sekolah lain. Kalau tidak, Steve mengancam untuk berhenti sekolah sama sekali.
Akhirnya luluhlah hati kedua orangtua angkat Steve. Mereka setuju. Tahun 1967, ketika Steve berumur 11 tahun ia masuk ke Cupertino Junior High School di Los Altos.
Kepindahan keluarga Steve Jobs ke Los Altos merupakan awal dari terjunnya Steve ke dunia elektronik. Di kota ini banyak engineer dan perusahaan-perusahaan elektronik yang baru berkembang.
Hal tersebut kemudian menyeret Steve Jobs untuk bersinggungan dengan elektronika. Sebentar saja, elektronika sudah menjadi hobi utamanya. Apalagi setelah ia masuk ke Homestead High tahun berikutnya.
Di Homestead High-lah pertamakali Steve secara resmi belajar elektronika. Di situ juga ia bertemu dengan Bill Fernandez, sesama penggemar elektronik. Bill kemudian memperkenalkan Steve kepada Woz, rekannya yang sangat jenius elektronika.
Woz yang usianya 5 tahun lebih tua dari Steve Jobs ini tidak lain adalah Steve Wozniak. Asal tahu saja, orang inilah yang memiliki peran penting dalam perjalanan karir Steve Jobs nantinya.
Di tahun 1972, Steve lulus dari SMA. Kedua orangtuanya bertanya pada Steve ke mana ia akan kuliah. Dengan hati mantap, Steve memilih Reed College di Portland, Oregon. Seketika itu, Justin dan Clara Jobs terhenyak. Mereka tahu sekolah tersebut adalah sekolah yang bagus. Tetapi Reed College jauh dari rumah dan salah satu sekolah termahal di seantero negeri.
Berhubung tidak mau sekolah di tempat lain, akhirnya kedua orangtua Steve mengizinkannya kuliah di situ. Meski itu berarti mereka harus menghabiskan seluruh tabungan untuk biaya kuliah.
Namun Steve hanya betah satu semester saja kuliah di sana. Alih-alih serius memperdalam fisika dan sastra Inggris yang merupakan jurusan yang ia pilih, ia malah mempelajari mistik dan kebudayaan Timur. Saat itu juga ia memutuskan untuk berhenti kuliah.
Tetapi Steve berbeda dengan anak lainnya yang berhenti kuliah karena tidak serius belajar. Ia tidak mau mengecewakan kedua orangtua angkatnya. Biarpun berhenti, Steve tidak meninggalkan Reed College. Ia tetap masuk ke kelas-kelas yang menurutnya menarik. Contohnya kelas kaligrafi.
Saat itu ia tidak punya uang. Untuk bisa tetap hidup, ia harus mencari pekerjaan. Pada tahun 1974, Steve mendapatkan pekerjaan pertamanya di Atari. Di sana ia hanya diperbolehkan bekerja di shift malam karena badannya bau dan penampilannya tidak terurus.
Steve tidak putus asa. Ia tetap bekerja keras dan menabung untuk mewujudkan cita-citanya. Pergi ke India untuk mencari pencerahan jiwa.
Suatu ketika ia bertemu dengan atasannya Al Alcorn. Steve meminta uang untuk melakukan perjalanan spiritual ke India. Atasannya menyetujui dengan syarat ia harus melakukan sebuah pekerjaan di Jerman. Steve setuju.
Selesai urusan di Jerman, bersama Dan Kottke, sahabatnya sejak di Reed College, Steve berangkat ke India. Tepatnya pada musim panas 1974. Sayangnya, dalam perjalananannya selama sebulan mencari pencerahan jiwa, ia kembali dengan perasaan kecewa. Pulang dari India, Steve kembali bekerja untuk Atari.
Pada saat bersamaan, Steve mendapati bahwa Woz telah berhasil mendesain sebuah komputer yang sangat ringkas. Steve melihat bahwa produk yang dibuat rekannya ini sangat berpotensi untuk dijual.
Dengan tekad bulat, pada 1 April 1976, Steve dan Woz mendirikan Apple Computer. Produk pertamanya Apple 1, buatan Steve Wozniak itu. Nama Apple sendiri digunakan karena Steve sangat doyan dengan buah tersebut.
Setahun berikutnya, Apple II diluncurkan dan sukses besar. Apple-pun menjadi perusahaan terpenting di dunia komputer saat itu. Berikutnya, dengan penuh semangat, Steve merancang proyek Lisa. Lisa adalah komputer yang memiliki graphical user interface (GUI), folder, fitur point and click, dan cut and paste. Lisa juga merupakan komputer pertama dengan mouse yang harganya terjangkau.
Tetapi karena perseteruan Steve dangan President Apple yakni Mike Scott, Steve dikeluarkan dari project Lisa dan ditunjuk menjadi Chairman of the Board. Dengan posisi ini Steve berhasil mengharumkan nama Apple di media nasional sesaat sebelum Apple go public pada 12 Desember 1980. Dan ketika Apple go public, saham Steve yang semula bernilai 7,5 juta dolar AS meningkat menjadi 217,5 juta dolar AS. Sontak Steve pun menjadi pemuda kaya raya.
Akan tetapi, ini bukanlah yang diinginkan. Steve ingin selalu terlibat langsung di setiap produk yang dikembangkan Apple. Ia kemudian membentuk tim R&D dan membangun komputer yang disebut Macintosh.
Awalnya, proyek yang dipelopori oleh Jef Raskin tersebut dimaksudkan untuk membuat komputer seharga 300 dolar yang mudah digunakan. Meski menyukai idenya, namun Steve bersikeras untuk membuat Macintosh menjadi versi ekonomis dari Lisa, termasuk seluruh fitur grafis terobosannya.
Ketika IBM meluncurkan PC pada tahun 1981, Apple mulai mendapatkan pesaing ketat. Meski saat itu PC IBM jauh tertinggal dibanding Apple II, namun demikian tetap saja mampu menggerogoti pasar Apple II. Apple lalu merespons dengan meluncurkan produk Apple III dan Lisa, tetapi keduanya gagal. Meskipun Lisa memiliki fasiltas GUI yang revolusioner, namun harganya yang 10 ribu dolar AS terlalu mahal.
Peluncuran Macintosh pada 24 Januari 1984 juga tidak banyak membantu Apple. Produk tersebut hanya diminati oleh kalangan kampus di Amerika Serikat. Ini membuat Steve dicopot dari seluruh posisinya di divisi Mac dan Lisa. Tidak betah dikucilkan dan diberi posisi yang tidak berhubungan dengan desain produk, Steve memilih mengundurkan diri dari Apple.
Menyadari potensi Macintosh yang cukup baik di kalangan kampus, ia membujuk lima orang rekannya untuk keluar dari Apple. Mereka mendirikan NeXT Computer Inc. Pada 12 Oktober 1988, produk pertama mereka yakni NeXT Cube diluncurkan. Sejumlah teknologi inovatif seperti magneto optical drive dan digital signal processor, dan port ethernet (untuk terhubung ke jaringan) sudah disediakan. Tetapi harganya sangat tinggi, yakni di atas 6000 dolar AS. Di atas kemampuan konsumen kampus yang hanya memiliki budget untuk komputer seharga 3000 dolar saja.
Penjualan NeXT Cube sangat lamban. Steve kemudian memperluas targetnya ke luar segmen pendidikan. Ia lalu meluncurkan NeXT Station pada tahun 1990. NeXT Station merupakan perbaikan yang signfikan dibanding Cube, tetapi karena harganya juga yang masih cukup mahal, 5000 dolar AS, produk inipun kurang diterima pasar. Setelah terus merugi, akhirnya NeXT meninggalkan divisi hardwarenya dan berkonsentrasi ke NeXTSTEP, sistem operasi yang berjalan di NeXT.
Pada tahun 1995, Apple Computer berada di titik terendah. Meski bisa terus bertahan dari penjualan Macintosh yang merupakan satu-satunya komputer dengan GUI pada saat itu, Apple mendapat persaingan ketat dari Microsoft.
Microsoft, perusahaan software yang awalnya membuat program untuk Mac telah berkembang menjadi perusahaan besar. Salah satunya karena mereka menjual sistem operasi MS-DOS untuk PC. Bahkan karena terinspirasi oleh Mac OS, Microsoft kemudian mengembangkan tampilan GUI untuk DOS, yakni Windows.
Di tahun 1995, ketika Microsoft memperkenalkan Windows 95, sistem operasi tersebut langsung disambut pasar dengan sangat baik. Akibatnya, pasar Apple terus tergerus dan hanya tinggal 5 persen saja.
CEO Apple saat itu, yakni Gil Amelio berjuang keras untuk dapat menyelamatkan perusahaan. Salah satu rencananya adalah meluncurkan sistem operasi yang mampu bersaing dengan Windows NT. Awalnya ia berniat membeli BeOS. Tetapi batal, akhirnya pada 20 Desember 1996, Apple memilih sistem operasi buatan NeXT Software Inc. dan membeli perusahaan tersebut. Ini merupakan awal kembalinya Steve Jobs ke Apple Computer Inc.
Dua kuartal berikutnya, Apple terus merugi. Gil Amelio pun digeser dan digantikan Steve Jobs, meski hanya sementara. Langkah pertama Steve adalah membersihkan Board of Directors. Termasuk beberapa orang yang sempat “menyingkirkannya”. Ini ia lakukan semata-mata demi menyelamatkan perusahaan.
Steve juga membatalkan sejumlah proyek dan memangkas anggaran semaksimal mungkin. Pada 6 Agustus 1997 bahkan ia mengambil langkah radikal. Ia bekerjasama dengan Bill Gates. Padahal saat itu Apple dan Microsoft merupakan musuh bebuyutan. Bill menanam investasi sebesar 150 juta dolar AS di Apple dan berjanji untuk terus merilis versi Office untuk Mac. Sebagai gantinya, Apple membuat Internet Explorer menjadi browser default di Mac.
Akhirnya, pada awal tahun 1998, Steve menggelar pengumuman. Setelah beberapa tahun dilanda kerugian, Apple berhasil meraih keuntungan. Selamatlah Apple dari jurang kebangkrutan. Steve pun menjadi pahlawan di perusahaan yang ia dirikan.
Pada 6 Mei tahun yang sama, Apple merilis iMac. Ternyata itu menjadi komputer all in one elegan yang sangat sukeses. Kepemimpinan Steve Jobs yang terbukti mampu membawa Apple menjadi jauh lebih baik membuatnya diangkat kembali menjadi CEO Apple permanen. Tepatnya pada 5 Januari 2000.
Sekitar setahun kemudian, Apple menghadirkan produk yang sangat fenomenal yakni meluncurkan sistem operasi Mac OS X 10.0 yang berbasis NeXTSTEP dan UNIX. Tanggal 23 Oktober tahun yang sama, Apple meluncurkan iPod. Di bawah Steve Jobs, Apple kini kembali berkibar dengan produk-produk mereka yang selalu memiliki desain yang elegan dan inovatif.

(Sumber: Vivanews.com)

Minggu, 06 November 2011

Struktur Organisasi Perusahaan Broadcast Stasion

tugas dan wewenang pada setiap jabatan pada struktur organisasi perusahaan broadcast stasion :
1. Produser
    tugas dan wewenangnya : orang yang memegang aspek bisnis dalam sebuah karya film. Seorang produser biasanya mempunyai production house, lengkap dengan kru yang menangani kreatif, teknis, dan finansial. Seorang producer biasanya terlibat kontrak dengan sebuah motion picture studio. Producer juga harus terlibat dalam produksi film mulai dari membaca naskah awal sampai promosi film.Produser adalah orang di puncak proyek pembuatan film atau video. Ia mempunyai wewenang tertinggi dan memimpin dewan komisaris suatu perusahaan. Produser bisa bekerja secara independen atau dipekerjakan oleh studio untuk mengepalai sebuah proyek.
2. Administration Support 
    tugas dan wewenangnya : bertanggung jawab atas akuntansi dan tatabuku yang berhubungan dengan proyek. Termasuk didalamnya pembayaran, gaji dan laporan keuangan. Pada proyek gede dia biasanya punya asisten yang ngurusin gajian dan tagihan.
3. Programme Director (sutradara)
    tugas dan wewenangnya : Secara umum, fungsi sutradara adalah melayani dan sekaligus memimpin Program Acara. Secara ideal, fungsi seorang sutradara adalah merencanakan, memutuskan, mengarahkan, mewujudkan dan bertanggung jawab secara artistik dari pertunjukan atau pementasan yang dilaksanakan.
Ia membutuhkan orang lain yang dipilih dan diputuskannya (otoritas penuh!) untuk bekerja sama dalam menjalankan kedua fungsi tersebut. Kedua fungsi ini diemban dan dijalankan serempak dalam suatu ketika (bersama-sama). Tetapi seorang sutradara tidak dapat berjalan sendiri
4. Produser Assistant
    tugas dan wewenangnya : Bertanggung jawab mengurusi berbagai pekerjaan agar produksi berjalan lancar, seperti mengetik, mengatur penonton, dll. Manajer produksi, sutradara dan astrada bisa dibantu satu PA atau lebih.
5. Reporter & Corespondent
    tugas dan wewenangnya : bertanggung jawab dengan mencari berbagai jenis peristiwa yang nyata dengan menelusuri secara langsung ke dalam keadaan situasi yang sebenarnya, serta memberi wawancara atau mengomentari kepada masyarakat yang bersangkutan sehingga semua keadaan sebenarnya dapat diketahui. 
6. Cameraman/Video
    tugas dan wewenangnya : bertanggung jawab terhadap suatu penyajian televisi yang mencakup berbagai macam peristiwa dan acara televisi. Dalam pengambilan gambar atau video, dia juga ditemani oleh seorang reporter. Bersama dengan reporterlah mereka akan mengejar berita yang telah ditentukan seorang koordinator liputan (korlip). Dalam waktu sehari, seorang kameramen bisa meliput sekitar 3 macam berita, atau bahkan bisa lebih. Tergantung porsi dan kewajiban yang dibebankan padanya.
7. Editor & Graphic 
    tugas dan wewenangnya : bertanggung jawab mengenai tugas yang diberikan atau tugas yang sudah dikerjakan oleh kameraman untuk mengedit dan memperindah hasil gambar atau rekaman sebelum dalam penayangan di televisi di lakukan. Meski terkadang, tugas ini bisa saja dilakukan oleh kameramen itu sendiri bersama dengan reporter yang bersangkutan.




Cara penarikan tenaga kerja(karyawan) pada perusahaan broadcast stasion adalah dengan cara melaksanakan test dan ketentuan(syarat) telebih dahulu sehingga bila memenuhi dalam suatu syarat tersebut maka akan di pekerjakan, tidak hanya itu perusahaan pun akan memperkerjakan seorang karyawan yang mempunyai tingkat tanggung jawab dan integritas yang tinggi terhadap pekerjaannya
tenaga kerja (karyawan) akan mendapatkan gaji atau upah yang akan di berikan oleh perusahaan broadcast stasion sekitar 2 juta rupiah atau tergantung dengan lamanya pekerjaan yang dikerjakan.


sumber http://eka140992.blogspot.com/2010/11/struktur-organisasi-perusahaan.html

ANALISIS SWOT KALBE FARMA

Latar Belakang
PT. Kalbe didirikan pada pertengahan tahun 1960 oleh Dr. Boenjamin Setiawan, Ph.D dan Franciscus Bing Aryanto yang bertujuan untuk membantu meningkatkan kesadaran kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Kemudian mereka memutuskan untuk mendirikan Kalbe yang berfokus pada bisnis farmasi.
Dr. Boen adalah seorang dokter dan ahli farmakologi yang sangat paham tentang dunia farmasi, sedangkan Bing yang merupakan saudara Dr. Boen sangat jeli dalam melihat kesempatan mengembangkan bisnis Kalbe. Bing juga memiliki jaringan bisnis dan relasi yang luas.
Kalbe berawal dari garasi kecil di Tanjung Priok di Jakarta utara. Sekarang ini, Kalbe dikenal sebagai salah satu perusahaan farmasi terbesar, yang menduduki peringkat ketiga dari 20 perusahaan farmasi terbesar di Asia Tenggara.
Profil Perusahaan
PT. Kalbe Farma Tbk. adalah salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun 1966. Visi Kalbe adalah menjadi dominan dalam bisnis kesehatan di Indonesia dan menjadi pemain dalam pasar global dengan brand yang kuat, peningkatan melalui manajemen yang bagus dan teknologi canggih. Misi Kalbe adalah meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik. Nilai utama dari Kalbe adalah integritas, kerjasama yang kuat, inovasi, agility dan memberikan yang terbaik untuk konsumen.
Ada banyak faktor yang mendukung, menstimulasi dan mempercepat kemajuan Kalbe. Pada dasarnya ada 4 kunci sukses yang membuat Kalbe mampu berprestasi, yaitu (1) produk inovator yang bervariasi, (2) strategi marketing yang solid, (3) komitmen yang tinggi pada Research and Development dan (4) sumber daya manusia yang reliabel.
Contoh produk – produk Kalbe Farma antara lain:
produk kalbe
ANALISIS SWOT KALBE FARMA
Strength/ Kekuatan
swot kalbe
Kalbe merupakan market leader untuk produk kesehatan masyarakat dan market leader untuk produk ethical. Produk-produknya merupakan leading brand dengan berbagai segmentasi pasar yang spesifik. Selain itu produknya merupakan inovator, dengan mengembangkan obat-obatan serta rumusan kimia baru baik dengan kemampuan sendiri ataupun melalui aliansi strategis dengan mitra internasional. Serta banyak menghasilkan produk-produk baru yang berbasis teknologi tinggi.
swot kalbe 3
Pada tanggal 16 Desember 2005, Manajemen Kalbe telah berhasil melakukan penggabungan usaha dengan Dankos dan PT Enseval (”Enseval”) menjadi satu perusahaan dalam rangka menciptakan satu perusahaan farmasi tercatat dan terbesar di kawasan Asia Tenggara. Penggabungan usaha ini akan memberikan peluang bagi masa depan Kalbe dalam meningkatkan efisiensi serta efektivitas. Merger yang melibatkan PT Enseval sebagai superholding dan tiga anak perusahaan yang terdaftar di BEJ tersebut — Kalbe Farma, Dankos Laboratories (DNKS), Enseval Putera Megatrading (EPMS) — sekaligus membentuk perusahaan yang betul-betul terintegrasi. Secara horisontal, Kalbe “baru” menawarkan rentang produk yang jauh lebih luas, mulai dari berbagai bentuk obat dan makanan kesehatan sampai suplemen dan minuman berenergi. Secara vertikal, mereka melakukan kegiatan dari pengadaan bahan baku, manufakturing produk jadi, pemasaran, sampai penjualan dan distribusi.
Kalbe memiliki pengalaman yang cukup panjang dan dari segi finansial, pendapatan kalbe meningkat sekitar 18% per tahun.
swot kalbe 4
Manajemen Kalbe memiliki personel yang berpengalaman, termasuk di dalamnya mantan dirjen BPOM dalam mengembangkan, memproduksi, pemasaran dan menjual produk-produk kesehataan dan farmasi. Dilengkapi dengan tim yang solid dan kerja sama yang baik antardepartemen internal dan hubungan yang erat dengan mitra , PT. Kalbe Farma Tbk. semakin mengukuhkan diri dalam jajaran perusahaan besar di Indonesia.
Pada bagian produksi, Kalbe memiliki 7 GMP (Good Manufacturing Practice) yang telah berstandar international dengan 2 GMP tambahan yang masih dibangun. Komitmen Kalbe dalam hal ini telah diakui melalui serangkaian hasil pengujian badan sertifikasi. Semua fasilitas produksi milik Kalbe dan Anak perusahaan telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001, sementara Kalbe, PT Dankos Laboratories Tbk. (”Dankos”) dan PT Bintang Toedjoe juga telah meraih sertifikasi ISO14001 serta OHSAS 18001/SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Kalbe dan Dankos secara konsisten berhasil mempertahankan pencapaian yang amat memuaskan dalam penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik, yaitu nomor lima dan nomor dua diantara semua perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005.
swot kalbe 5
Pada bagian distribusi, Kalbe memiliki tenaga pemasaran sebanyak 6000 personil dengan 1 juta outlet di seluruh Indonesia. Ditopang struktur bisnis yang cukup lengkap, yakni memiliki perusahaan distribusi dan jaringan rumah sakit yang mengusung merek Mitra Keluarga dan Mitra International, termasuk sekolah perawat.
Weakness/ Kelemahan
Ekspansinya ke noncore-business, seperti ke bisnis property (PT Kalbe Land) dan pendidikan (STIE Kalbe). Ekspansi ini dapat mengakibatkan kurang fokusnya perusahaan dalam pengembangan bisnis farmasi.
Penjualan ekspor sampai dengan September 2005 bertumbuh sebesar 127,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan penjualan lokal bertumbuh dengan 28,6 persen. Meskipun ekspor tumbuh sangat besar, namun melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tidak dapat membawa keuntungan yang besar juga. Pasalnya, sekitar 90 persen bahan baku masih impor sehingga harganya juga melonjak. Akibatnya, persentase laba kotor (gross margin) hanya mencapai 54,3 persen. Hal ini disebabkan karena Komponen impor dari obat masih sangat tinggi, yaitu sebesar 90% dari bahan baku yang digunakan (bahan aktif dan bahan pembantu) serta sekitar 50% dari bahan pengemas yang digunakan.
Bahan aktif yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri jumlahnya tidak berarti dan belum bisa diperoleh dengan harga yang bersaing dibandingkan dengan sumber dari luar negeri. Upaya-upaya untuk meningkatkan self sufficiency di bidang pengadaan bahan baku sering terbentur pada permasalahan :
Ø Banyaknya jenis bahan baku yang digunakan oleh industri farmasi (hingga 6.000 items) sehingga banyak pemakaian per item yang tidak memenuhi skala produksi ekonomis.
Ø Masalah utama adalah pengadaan bahan baku untuk bahan dasar produksi lokal bahan baku yang terkait dengan :
i. Kurang berkembangnya industri kimia hulu yang bisa menopang pengadaan intermediates untuk bahan dasar pembuatan obat. Ketergantungan pada intermediates dari luar negeri hingga tingkat tertentu bisa mengurangi manfaat yang diperoleh dari sintesis lokal.
ii. Kurang adanya koordinasi antara industri terkait misalnya industri petrokimia dan industri farmasi. Sering terjadi industri farmasi mengalami kesulitan karena intermediate-nya tidak bisa dibuat lokal.
Kelemahan pada dasarnya industri farmasi memang merupakan industri yang knowledge intensive dan highly regulated tetapi aspek regulasi industri farmasi di Indonesia dirasa cukup berat yang bersumber dari :
Ø Policy yang ada dibuat dengan semangat pengawasan dan bukan pengembangan;
Ø Pelaksanaan yang terasa lamban karena ketidak seimbangan antra jumlah pengawas dari pemerintah dengan pihak swasta yang harus dilayani.
Mata rantai lain yang merupakan bagian dari aspek pemasaran dan distribusi hasil produksi industri farmasi masih belum seimbang baik secara kualitatif dan kuantitatif:
Ø Misalnya ratio dokter perpopulasi di Indonesia sekitar 140 dokter untuk 1 juta penduduk.
Ø Jumlah apotik (drug store) saat ini berjumlah sekitar 6.000 buah yang terkonstrasi di kota-kota untuk melayani rakyat Indonesia yang lebih dari 200 juta penduduk. Program pharmaceutical care juga belum berjalan dengan baik sehingga mengurangan pemanfaatan obat secara optimal di masyarakat.
Ø Distributor yang jumlahnya cukup banyak tetapi tidak mempunyai jangkauan yang luas dan network yang efisien sehingga biaya distribusi relatif mahal.
Opportunity/ Peluang
swot kalbe 6
1. Besarnya penduduk Indonesia dan masih rendahnya konsumsi obat perkapita menyebabkan pasar potensial yang bisa dikembangkan. Peluang untuk masuk ke 6 pasar utama di Asia Tenggara dengan populasi mencapai 500 juta atau kira-kira 8% dari populasi dunia. Total pasar ini lebih dari $890 milyar pada GDP dan kemungkinan akan tumbuh 5% per tahun selama 5 tahun ke depan. Konsumsi produk farmasi termasuk resep dan OTC diperkirakan 7 milyar dan berkembang menjadi 13% dari 2005 sampai 2010. Serta terbukanya peluang ekspor sebagai akibat dari penurunan nilai rupiah dan pelaksanaan Good Manufacturing Practice yang baik di Indonesia.
Tahun 2000, Kalbe mulai memberi perhatian lebih besar pada pasar internasional. Awalnya, perusahaan melempar produk ke pasar ASEAN, seperti Malaysia dan Singapura. Kemudian, sayap bisnis ekspornya pun melebar ke Afrika Selatan. Hal ini dibuktikan Kalbe dengan menerapkan strategi-strategi. Strategi pertama, trading based, yakni pihak Kalbe menunjuk distributor lokal di negara-negara tujuan ekspor. Kerja sama ini sangat simpel karena sebatas aktivitas jual-beli saja. Namun, lewat jaringan para trader ini produk-produk Kalbe ada di banyak negara, seperti Pakistan dan Iran, padahal Kalbe belum memiliki mitra distribusi di negara-negara tersebut. Strategi kedua, marketing based. Kalbe membangun kantor perwakilan di setiap negara tujuan yang dari hasil survei internal berpotensi bagi pengembangan produk ekspornya. Saat ini ada 8 kantor perwakilan Kalbe di beberapa negara, seperti Malaysia (untuk pasar Singapura dan Malaysia), Myanmar, Kamboja, Vietnam, Filipina, Sri Lanka dan Thailand. Mereka bertugas melakukan aktivitas pemasaran, memonitor pasar dan melakukan survei. PT Kalbe Farma berencana membangun pabrik Orange Kalbe Limited di Nigeria. Pembangunan pabrik ini untuk memperkuat pangsa pasar di Afrika Barat. “Nigeria akan dijadikan sebagai basis dari pemasaran produk-produk Kalbe Farma,” kata Dirut PT Kalbe Farma Johannes Setijono. Rencananya pabrik itu akan digunakan untuk memproduksi obat-obat OTC (obat tanpa resep) dan minuman energi.
2. Kecenderungan berkembangnya Sistem Penanganan Kesehatan yang wajar yang dapat menyalurkan tenaga dokter termasuk dokter spesialis yang dibutuhkan.
Threat/ Ancaman
1. Adanya kompetisi internal yang cukup keras. Sesuatu yang diistilahkannya “perang saudara” terutama terjadi di jalur pemasaran. Lebih spesifik lagi, di produk-produk farmasi yang berada di kategori yang sama. Di obat flu, misalnya, Kalbe memiliki Procold sementara Dankos Laboratories punya andalan yang cukup ampuh, Mixagrip. Lantaran Kalbe dan Dankos bisa saling melihat data masing-masing, mereka bisa saling menjatuhkan.
2. Adanya krisis ekonomi telah membuat daya beli obat rakyat Indonesia menurun sehingga mengancam kelangsungan hidup industri farmasi nasional terutama untuk pasar okal.
3· Diberlakukannya Undang-Undang Paten 1997 dan direvisi tahun 2001, industri farmasi Kalbe Farma, yang terbiasa mengandalkan pengembangan produk-produknya pada strategi copy cat produk-produk baru yang masih dilindungi paten, menjadi sulit untuk mengembangkan produk-produknya.
4· Legal sistem belum dapat menanggulangi obat palsu secara efektif sehingga harga obat menjadi lebih sulit dikontrol.
5· Semakin luasnya pasar yang ingin dicapai, yaitu menembus pasar internasional akan semakin meningkat pula pesaing-pesaing bisnis farmasi. Kalbe mengakui jika produknya masih belum mampu bersaing dengan produk dari Amerika Serikat.

sumber http://moko31.wordpress.com/2009/01/22/analisis-swot-kalbe-farma/

Rabu, 02 November 2011

Management by Objectives (MBO)

Pertama kali diperkenalkan oleh Peter Drucker dalam bukunya The Practice of Management pada tahun 1954. Management by objective dapat juga disebut sebagai manajemen berdasarkan sasaran, manajemen berdasarkan hasil (Management by Result), Goals management, Work planning and review dan lain sebagainya yang pada intinya sama.
Management by objective menekankan pada pentingnya peranan tujuan dalam perencanaan yang efektif, dengan menetapkan prosedur pencapaian baik yang formal maupun informal, pertama dengan menetapkan tujuan yang akan dicapai dilanjutkan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan sampai selesai baru diadakan peninjauan kembali atas pekerjaan yang telah dilakukan. Kegiatan MBO singkatan dari management by objective yaitu proses partisipasi yang melibatkan bawahan dan para manajer dalam setiap tingkatan organisasi yang dirumuskan dengan bentuk misi atau sasaran, yang dapat diukur dimana penggunaan ukuran ini sebagai pedoman bagi pengoperasian satuan kerja.

Management by Objectives (MBO) adalah metode penilaian kinerja karyawan yang berorientasi pada pencapaian sasaran kerja. Pada metode MBO, setiap individu karyawan memiliki sasaran kerjanya masing-masing, yang bersesuaian dengan sasaran kerja unitnya untuk satu periode kerja. Penilaian kinerja dalam metode MBO dilakukan di akhir periode mengacu pada realisasi sasaran kerja. Adapun Rank Inclusion in Criteria Hierarchies (RICH), berperan sebagai metode pada proses pembobotan atas Key Performance Indicator (KPI) karyawan yang mencerminkan hasil pencapaian sasaran kerja karyawan yang sedang dinilai kinerjanya. Dengan metode RICH, sistem dapat melakukan komputasi atas performansi kerja pegawai.





 Sistem Management By Objective Yang Efektif
1. Adanya komitmen para manajer tujuan pribadi dan organisasi, sehingga dia harus berjumpa dengan bawahannya untuk memberikan penetapan tujuan dan menilainya.
2. Penetapan tujuan manajemen puncak yang dinyatakan dalam nilai tertentu yang dapat diukur, sehingga antara manajer dan bawahan mempunyai gagasan yang jelas tentang apa yang diharapkan oleh manajemen puncak, sehingga dapat diketahui antara individu dengan tujuan organisasi secara keseluruhan.
3. Tujuan perseorangan, dimana antara manajer dan bawahan harus merumuskan tujuan bersama dan tanggung jawab terhadap bagiannya secara jelas guna memahami tentang apa yang akan dicapai.
4. Perlunya partisipasi semua pihak, dimana semakin besar partisipasi dari semua anggota, maka semakin besar tujuan yang akan tercapai.
5. Otonomi dan implementasi rencana, disini bawahan dan manajer bebas untuk mengembangkan dan mengimplementasikan program-program pencapaian tujuannya.
6. Peninjauan kembali prestasi yang dilakukan secara periodik terhadap kemajuan tujuan.




Kebaikan dan kelemahan MBO:
Kebaikan:
1. Mengetahui apa yang diharap-harapkan dari organisasi.
2. Membantu manajer membuat tujuan dan sasaran.
3. Memperbaiki komunikasi vertikal antara manajer dengan bawahan
4. Membuat proses evaluasi.
Kelemahan:
1. Kelemahan yang melekat pada proses MBO, dalam konsumsi waktu dan biaya yang besar.
2. Dalam hal pengembangan dan implementasi program-program MBO.





Unsur-unsur Efektivitas MBO
1. Agar MBO sukses maka manajer harus memahami dan mempunyai trampilan secara mengetahui kemanfaatan dan kegunaan dari MBO.
2. Tujuan merupakan hal yang realistis dan mudah dipahami oleh siapapun juga, sehingga tujuan ini sering digunakan untuk mengevaluasi prestasi kerja dari manajer, apakah dia berhasil dalam tugasnya atau gagal.
3. Top manajer harus menjaga sistem MBO ini tetap hidup dan berfungsi sebagaimana mestinya.
4. Tanpa partisipasi semua pihak tidaklah mungkin program MBO ini berjalan, maka semua pihak harus mengetahui posisinya dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai, umpan balik terhadapnya sangat berguna.

Kamis, 06 Oktober 2011

TEORI MANAJEMEN

Sukses Bisnis ala Bob Sadino - Banyak tokoh wirausahawan di Indonesia ini, tetapi yang paling menarik perhatian adalah sosok Bob Sadino atau yang dikenal dengan sebutan Om Bob.  Lahir di Lampung 9 Maret 1933,  Bob Sadino memiliki kepribadian yang unik, keberanian, prinsip gila dan gayanya yang nyeleneh yang membuat dirinya merupakan salah satu pengusaha dan ikon entrepreneur tersohor di Indonesia.  Keberhasilannya di bidang agrobisnis dan agro industri dengan bendera Kemchicks Group sangat membekas.  Publik sendiri mengomentari Bob Sadino sebagai orang yang nyentrik, unik, nyeleneh, stylish, berkelas, provokatif dan kontroversial.  Tetapi satu kalimat yang mungkin paling mewakili semua pandangan tersebut, seperti yang Bob katakan yaitu ” Mereka bilang sayaa gila ” . Dalam artikel ini kami akan mencoba membahas Sukses bisnis ala Bob Sadino.
Kisah sukses Bob Sadino menjadi entrepreneur dan pemilik usaha Kemchicks (supermaket), perkebunan, dan peternakan ayam tentu mengundang perhatian banyak orang.  Apalagi dengan kebiasaan gilanya yang khas dan seolah telah menyatu dalam dirinya.  Kebiasaan gila Bob Sadino secara sederhana dapat kita kenal melalui dua dimensi yakni segi fisik dan ide atau pemikirannya dalam bisnis.
Dibalik sikap dan gaya bicaranya yang nyeleneh, sebenarnya terkandung suatu pemikiran hebat yang patut untuk direnungkan dan bisa menginspirasi para pebisnis pemula.  Dalam pemikirannya Bob Sadino percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan.  Jangan dikira bahwa Bob Sadino dengan mudah mendapatkan kesuksesan, sukses yang dia petik sekarang karena kerja keras dan dalam perjalannya tidak semulus yang dikira.  Baginya uang bukan nomor satu, yang paling penting adalah kemauan, komitmen, serta berani mencari dan menangkap peluang.
Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan.  Ia telah merasakan manis pahitnya perjuangan hingga akhirnya bisa terampil dan menguasai bidang bisnisnya.  Menurut Bob Sadino, banyak orang yang mulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih sehingga menjadi arogan karena memiliki ilmy yang melebihi orang lain.  Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan serta mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan sehingga Bob Sadino meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar.  Walaupun Bob putus kuliah pada bulan ketiga, Bob Sadino berpendapat kuliah hanya sekedar tahu, tetapi yang paling penting adalah ilmu jalanan atau pengalaman tindakan yang kita lakukan di dunia nyata.  Berikut ini kami akan memberikan sedikit informasi mengenai Sukses Bisnis ala Bob Sadino.

Perjalanan Bisnis Bob Sadino
Sukses Bisnis ala Bob Sadino, ini dimulai benar-benar dari nol karena ia bukan berasal dari keluarga wirausaha, tetapi ia berhasil mengembangkan bisnisnya sampai besar dan bertahan hingga lebih dari 40 tahun. Setelah lulus SMA tahun 1953, Bob Sadino langsung bekerja di Unilever, lalu sempat berhenti beberapa bulan karena mendaftar kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Namun ia hanya bertahan selama tiga bulan sebagai mahasiswa. Bob Sadino melanjutkan kerja lagi di Unilever.
Bob Sadino memang berasal dari keluarga yang berkecukupan. Sewaktu orang tuanya meninggal Bob mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya, karena saudara yang lainnya dianggap sudah hidup mapan. Bob menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya ia pergi ke Belanda menetapselama kurang lebih 9 tahun. Ketika  tinggal di Belanda Bob kemudian bertemu dengan pasangan hidupnya Soelami Soejoed.
Bob Sadino

Sukses Bisnis ala Bob Sadino

Bob Sadino membawa dua sedan Mercedes miliknya. Salah satunya di jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu kawasan Keman tampak sepi, masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil Bob yang satunya masih tetap disimpan. Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki. Ia sendiri yang menjadi sopirnya, Namun sayang, suatu ketika, ia mengalami kecelakan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Bob telah kehilangan sumber penghasilannya.
Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob kemudian bekerja menjadi kuli bangunan dengan upah harian sebesar 100 rupiah. Akhirnya Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Temannya tersebut menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya, Bob pun tertarik, Dari beternak itulah muncul inspirasi untuk berwirausaha.
Pada awalnya, ia menjual telur beberapa kilogram per hari bersama istrinya. Mulanya, mereka menjual telur itu awalnya dari pintu ke pintu. Dengan ketekunan dan kemampuan menjaga hubungan baik, telurnya makin laris. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing. Apalagi, mereka berdua fasih berbahasa Inggris dan tinggal dikawasan Kemang yang banya terdapat warga asing.  Tapi tidak jarang, pasangan tersebut dimaki pelanggan.
Bob sadar bahwa dia adalah pemberi service dan berkewajiban memberi pelayanan yang baik. Sejak saat itulah, dia mengalami titik balik dalam sikap hidupnya, dari seorang feodal menjadi servant, yang ia anggap sebagai modal kekuatan luar biasa yang pernah ia miliki. Dengan ketekunan dan kemampuannya menjaga hubungan baik itulah, telurnya semakin laris.
Seiring berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnis Bob semakin berkembang. Bob kemudian melanjutkan usahanya dengan berjualan daging ayam. Ia merupakan orang pertama yang menggunakan perladangan sayur sistem hidroponik di Indonesia. Catatan awal tahun 1985 menyebutkan rata-rata per bulan, perusahaan Bob menjual 40-50 ton daging segar, 60-70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar.
Itulah yang akhirnya menjadi cikal bakal supermarket Kemchik miliknya dan Sukses Bisnis ala Bob Sadino. Ia kemudian juga merambah agribisnis, khususnya holtikultura, mengelola kebun-kebun yang banyak berisi sayur mayur untuk dijuao pada orang asing seperti orang Jepang dan Eropa.

Sukses Bisnis ala Bob Sadino

Dalam menjalankan setiap usahanya, Bob selalu menyebut dirinya tak punya kunci sukses. Sebab, ia percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diimbangi kegagalan, peras keringat, dan bahkan jungkir balik. Menurutnya uang adalah adalah prioritas nomor sekian, yang paling penting adalah kemauan, komitmen tinggi, selalu bisa menciptakan kesempatan, serta berani mengambil peluang.
Bob menyebutkan bahwa kelemahan banyak orang adalah terlalu banyak berpikir untuk membuat rencana karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain, muncullah sifat arogan. Bob menganggap bahwa perusahaannya adalah keluarga Kem harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan sendiri-sendiri.
Bob membuktikan sendiri, ia hanya bermodal nekat tapi berlandaskan niat, keyakinan, kerja keras, pantang menyerah dan tanpa teori, bisa sukses seperti sekarang. Faktor terpenting lainnya dalam diri Bob adalah fokus dengan apa yang sedang dikerjakan. Menurutnya, dengan berfokus pada satu bidang akan membuat kita lebih memahami bidang tersebut.
Sukses Bisnis ala Bob Sadino itu bukan teori melainkan didapat dari perjuangan dan kerja keras, serta dilandasi  keyakinan kuat untuk fokus mewujudkan cita-cita. Bob Sadino adalah contoh nyata bahwa setiap orang bisa sukses mengejar mimpi dan lentera jiwanya, asal mau membayar harga dengan perjuangan tanpa henti.
Dari sekian banyak praktik bisnis Bob Sadino, setidaknya ada lima ciri yang mengidentifikasikan faktor keberhasilan bisnisnya, yaitu mengalir dalam berbisnis (kelenturan berpikir), hidup dalam risiko (memburu risiko dan mencari rugi), pawai berkomunikasi (perlakukanlah siapapun seperti pelanggan), service excellent (penuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, memberikan lebih boleh, tetapi memberikan kurang dari layanan adalah pantangan), dan peka terhadap segmentasi, selera, serta potensi pasar (melihat sisi lain yang tidak dilihat oleh orang kebanyakan).
Itulah perjalanan, kisah dan tips Sukses Bisnis ala Bob Sadino yang mungkin dapat menjadi inspirasi bagi kita semua bahwa kesuksesan dapat kita capai apabila kita terus menerus bekerja keras serta melakukan inovasi dan menjaga hubungan baik dengan orang lain.  Kesuksesan tercapai melalui jalan yang berliku dan panjang, karena dalam setiap perjalanannya adalah pembelajaran dan pengalaman bagi kita semua.
Tata Kelola Perusahaan

Dalam menjalankan kegiatan operasinya PT. Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) berinteraksi secara kelembagaan dengan pihak-pihak lain yang terkait (stakeholder), yang seringkali terjadi benturan kepentingan. Di sinilah manajemen mengupayakan perlunya keseimbangan perlakuan yang dimaksudkan agar perusahaan mampu mempertahankan eksistensinya dan bermanfaat bagi seluruh entitas masyarakat. Dalam konteks itulah, tata kelola perusahaan (corporate governance) dijalankan, karena ia mengatur aspek-aspek yang terkait dengan keseimbangan internal dan eksternal. Corporate governance merupakan proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis dan urusan kegiatan perusahaan. Tujuannya tentu saja untuk meningkatkan kemakmuran bisnis dan akuntabilitas perusahaan, agar dapat mewujudkan value bagi pemegang saham dalam jangka panjang dengn tetap mempertahankan kepentingan stakeholder lainnya.

Good corporate governance pada tataran PT. PDSI didefinisikan sebagai pola pikir, pola tindak, dan pola kerja di seluruh jajaran fungsi perusahaan, guna menciptakan system kerja yang efektif dan efisien, dalam pengelolaan sumber daya dan usaha serta meningkatkan tanggungjawab manajemen pada pemegang saham dan stakeholder lainnya.


Adapun tujuan penerapan GCG di PT. PDSI adalah dimaksudkan untuk :

1. Memaksimalkan value perusahaan dnegan cara meningkatkan penerapan prinsip-prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran dalam pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan

2. Terlaksananya pengelolaan perusahaan secara professional dan mandiri

3. Terciptanya pengambilan keputusan oleh seluruh organ perusahaan yang didasarkan pada nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku

4. Terlaksananya tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) terhadap stakeholder

5. Meningkatkan iklim investasi nasional yang kondusif, khususnya di bidang drilling

Adapun prinsip-prinsip GCG yang dijalankan PT. PDSI adalah :

1. Transparansi , Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan.

2. Kemandirian, Perusahaan dikelola secara professional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/ tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat

3. Akuntabilitas, Kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif dan efisien

4. Pertanggungjawaban, Kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat

5. Kewajaran, Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku

Dalam menjalankan kegiatan operasinya PT. Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) berinteraksi secara kelembagaan dengan pihak-pihak lain yang terkait (stakeholder), yang seringkali terjadi benturan kepentingan. Di sinilah manajemen mengupayakan perlunya keseimbangan perlakuan yang dimaksudkan agar perusahaan mampu mempertahankan eksistensinya dan bermanfaat bagi seluruh entitas masyarakat. Dalam konteks itulah, tata kelola perusahaan (corporate governance) dijalankan, karena ia mengatur aspek-aspek yang terkait dengan keseimbangan internal dan eksternal. Corporate governance merupakan proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis dan urusan kegiatan perusahaan. Tujuannya tentu saja untuk meningkatkan kemakmuran bisnis dan akuntabilitas perusahaan, agar dapat mewujudkan value bagi pemegang saham dalam jangka panjang dengn tetap mempertahankan kepentingan stakeholder lainnya.

Good corporate governance pada tataran PT. PDSI didefinisikan sebagai pola pikir, pola tindak, dan pola kerja di seluruh jajaran fungsi perusahaan, guna menciptakan system kerja yang efektif dan efisien, dalam pengelolaan sumber daya dan usaha serta meningkatkan tanggungjawab manajemen pada pemegang saham dan stakeholder lainnya.


sumber http://armylookfashion.com/2011/08/06/sukses-bisnis-ala-bob-sadino